Sabtu, 14 Januari 2012

Ascomycota

ASCOMYCOTA

http://www.biology.ed.ac.uk/research/groups/jdeacon/microbes/sordari2.jpg 
sarcoscypa-coccinea_1.jpg
Figures F, G. Ascomycota.
Lebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan. Tubuh jamur ini tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lhichenes (lumut kerak). Namun, Ascomycota kebanyakan hidup sebagai saprofit. Banyak khamir termasuk kelas Ascomycetes karena membentuk askospora. Secara aseksual, genus khamir Schizosaccharomyces ini memperbanyak diri dengan pembelahan diri melintang (Pelczar, 1986).
Kelompok jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas Ascomycota adalah memiliki alat pembentuk spora yang disebut Askus. Askus tersebut berkumpul dalam badan yang disebut Askokarp. Ascomycetes menghasilkan dua macam spora, yang terbentuk secara aseksual disebut konidiam, berkembang di dalam rantai ujung hifa. Macam spora ke dua dihasilkan sebagai akibat reproduksi seksual. Nama spora jamur ini disebut askopora.  Terbentuk di dalam askus berupa kantung (kimball, 1999). Contoh umum ascomycota adalah Penicilium, Xylaria dan Saccharomyces.
A.    Ciri-Ciri Ascomycota
1.      Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:
a.    Askus tanpa askokarp
b.   Askus yang askokarpny berbentuk seperti mangkok disebut aposetium.
c.    Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.
d.   Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum disebut peritesium.
ascostructure
Ada bermacam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas.
2.      Ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler
3.      Talus yang terdiri dari miselium bersepta
4.      Jamur Ascomycota ada yang berwarna merah, cokelat, atau hijau. 
5.      Ada yang hidup sebagai parasit, yang menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Dan ada juga Jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit
6.      Jamur ini dapat bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).
7.      Reproduksi : 
Aseksual   :  membentuk tunas, membentuk konidia;
Seksual     :  konjugasi, membentuk askospora.
B.     Jenis Jamur yang Termasuk dalam Divisi Ascomycota
1.      Kelas Hemiascomycetes
Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa senu. Contoh anggota Hemiascomycetes adalah khamir Saccharomyces dan Neurospora.
a.    Genus Saccharomyces
Jamur ini tidak memiliki hifa sebagaimana jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval. Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis Saccharomyces cerevisae. Sel-sel Saccharomyces cerevisae dapat bertunas sehingga membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu. Beberapa jenis Saccharomyces antara lain:
a.    Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja yang berguna dalam pembuatan roti dan alcohol.
b.   Tuac, bekerja mengubah air nira (legen) menjadi tuak.
c.    Saccharomyces ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur manuman.
        Saccharomyces cerevisae dapat berkembang biak secara aseksual diawali
dengan menonjolnya dinding sel ke luar membentu tunas kecil. Tonjolan membesar dan sitoplasma mengalir ke dalamnya, sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya. Selanjutnya nukleus dalam sel induk membelah secara mitosis dan satu anak inti bergerak ke dalam tunas tadi. Sel anak kemudian memisahkan diri dari induknya atau membentuk tunas lagi hingga membentuk koloni. Dalam keadaan optimum satu sel dapat membentuk koloni dengan 20 kuncup.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3Ysyw-irAMwysnxqFBNMqS6oJeAMrVjX96_WdwsUoD03uIqmS92-VW9dV7z2_7OMh_hDhrnzmTeCBxWGHKLuS5vA5JqvLIWH5bO8qSfR2csWnuyvx-lBfbysObxviSDl4hl_aUXSg2sAb/s320/yeastimages.jpg
Perkembangbiakan seksual terjadi jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan. Pada prosesnya, sel Saccharomyces cerevisae berfungsi sebagi askus. Nukleusnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis, membentuk empat haploid (n). Inti-inti haploid tersebut akan dilindungi oleh dinding sel sehingga membentu askospora haploid (n). Dengan perlindungan ini askospora lebih tahan terhadap lingkungan buruk. Selanjutnya, empat askospora akan tumbuh dan menekan dinding askus hingga pecah, akhirnya spora menyebar. Jka spora jatuh pada tempat yang sesuai, sel-sel baru akan tumbuh membentuk tunas, sebagaimana terjadi pada fase aseksual.
Dengan demikian Saccharomyces cerevicae mengalami fase diploid (2n) dan fase haploid (n) dalam daur hidupnya. Saccharomyces cerevisea, memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Jamur ini digunakan dalam proses fermentasi pada pembuatan tape roti, dan pembuatan minuman beralkohol. Reaksi fermentasi yang umum melibatkan Saccharomyces cerevisiae adalah sebagai berikut:
C6H12O6 = 2 C6H5OH + CO2 + 2 ATP
Pada pembuatan minuman beralkohol, kadar alkohol yang terbentuk dibatasi oleh penghambatan aktivitas khamir pada kadar yang berbeda, yaitu 3% - 5% pada pembuatan bir dan hingga 14% pada pembuatan minuman anggur. Jika minuman beralkohol memiliki kadar lebih dari itu berarti ke dalamnya ditambah alkohol atau difermentasi lanjut dengan destilasi.
Pada pembuatan roti, gas CO2 yang terbentuk akibat proses peragian menyebabkan adonan mengembangnya dan alkohol yang terbentuk akan hilang dengan sendirinya karena proses pembakaran.
b.   Genus Neurospora
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy0oEEyVBOlOEgt0c02j6vlJC6SAS1fkssqh6nGZCcsCyHjDzl0IHpO3nihAJjaAgebdNv56fNESJjdR8dVOBgpqTR_kNW0HzMCkdP6TfSuF4ZrsAXxAa0foXUg7ejWN82fQiKcRq-RU7C/s1600/monilia-sp.jpeg
Neurospora mudah ditemukan di bekas kayu terbakar pada musim penghujan, konidinya berwarna oranye. Jika dengan mikroskop, konidia jamur ini tampak berderet membentuk rangkaian spora yang tumbuh menurut arah jari-jari. Di Jawa Barat, jamur ini digunakan untuk pembuatan oncom, yaitu tempe dengan bahan dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Jamur ini banyak digunakan para ahli sebagai bahan penelitian sitogenetika.
Semula, sebelum diketahui fase perkembangbiakan seksualnya, jamur ini dimasukkan ke dalam golongan Jamur Tidak Sempurna atau Fungi Imperfecti dan diberi nama Monilla sithophila. Sejak penemuan fase seksualnya oleh B.O.Dodge pada tahun 1926, bahwa jamur ini menghasilkan askus maka jamur ini dimasukkan ke dalam golongan Ascomycota. Sedangkan fase aseksualnya sudah lama diketahui, yaitu sejak tahun 1843.
2.      Kelas Plectomycetes
Kelas ini bercirikan adanya askokarp berbentuk bola yang disebut kleistotesium. Kelompok ini ada yang saprobe, parasit atau hipeparasit. Yang termasuk kelas Plectomycetes adalah Aspergillus dan Penicillium.

a.       Genus Aspergilus
Fase perkembangbiakan aseksual Aspergillus menghasilkan konidium yang disangga konodiofor. Ujung konidiofornya berbentuk seperti bola dengan sejumlah cabang yang masing-masing menyangga ranting konidium.
Jamur ini tumbuh sebagai saproba pada berbagai macam bahan organik, seperti roti, olahan daging, butiran padi, kacang-kacangan, makanan dari beras atau ketan, dan kayu. Pernah kamu menjumpai lapisan hijau di atas selai, kue keranjang atau roti ? coba amati di bawah mikroskop, kalian akan menemukan Aspergilus.
Jamur ini dapat bertahan hidup daam keadaan asam, kandungan gula tinggi, atau kadar garam tinggi, pada keadaan itu bakteri terhambat pertumbuhannya. Beberapa spesies jamur ini, misalnya Aspergillus pada unggas. Penyakit ini menyerang saluran pernafasan akibat menghirup udara yang mengandung spora dari kotoran yang berjamur. Meskipun jarang dijumpai, penyakit ini dapat menyerang manusia. Pada manusia, gejala penyakit ini sangat mirip dengan gejala TBC yang disebabkan bakteri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuT8S76uWAcniFze_sfyod_2-_gcsM0_zJ9xjalg6_zRI_u19SESu4Iw4gfyxhorcyY-2p5xszDgJVfr86kd9TKRCYDbGwA_0KlYd9P7am6qgfbDNv1MlUMoiN2kyFvKjSE2mchq6Nhkc4/s200/070628071623-large.jpg
Asprgilus flavus menghasilkan alfatoksin, suatu senyawa racun yang diduga menyebabkan kanker hati. Jamur ini dapat dijumpai pada kacang tanah atau produk makanan yang terbuat dari kacang tanah. Oleh karenanya, hindarilah mengkonsumsi kacang tanah yag sudah tidak segar atau produk makanan dari kacang tanah yang permukaannya mulai berubah warna. Aspergillus ada juga yang bermanfaat bagi manusia, seperti A.niger menghasilkan asam sitrat dan A.oryzae yang menghasilkan enzim amylase untuk merombak amilum dalam pembuatan minuman beralkohol, juga digunakan dalam pembuatan kecap, tahu, dan tacco.
b.   Genus Penicillium
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcQjaJlEJBZ0iCxApkr-QNMRV9SBJZAyb1roL7kFPTtyoeOSs036N2c_0toyQ4tCPZCY75WJFjLWE_tg7bqbQeOGsFmGkbYtpdqzk8kgBfnQVF34a6mMtBnRo0PbvXPIw6z3KnQQS8MDgh/s1600/images.jpeg
Pada tempat-tempat yang ditumbuhi Aspergillus dapat juga ditemikan Penicillium. Fase aseksual jamur ini menghasilkan konidium yang disangga oleh konidiofor. Berbeda dengan Aspergillus, konidiofor Penicillium becabang-cabang, dan masing-masing menyangga sekumpulan cabang yang lebih pendek.
Beberapa spesies Penicillium digunakan dalam pembuatan keju, seperti P. Camemberti dan P. Requoforti yang membrikan aroma khas pada keju P. Notatum dan P. Chrysogenum menghasilkan penisilin. P.digitarum dan P.italicum dapat menyebabkan kerusakan pada buah jeruk P.expansum menyebabkan buah apel membusuk di tempat penyimpanan. Dan pernahkah kalian menjumpai beras berubah menjadi berwarna kunng saat disimpan ? beras semacam ini sering disebut “yellow rice”. Penyebabnya adalah P.islandicum.
            Reproduksi aseksual kedua jamur ini adalah dengan pembentukkan konnidium dalam rantai pada konidiofor. Sedangkan reproduksi seksualnya dengan spora yang dibentuk dalam askus. Askus-askus tersebut berkumpul dalam suatu badan yang disebut askokarp.
Ascomycota
Siklus hidup Aspergillus dan Penicillium yaitu:
a.       Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saproba pada bermacam-macam bahan organik,
seperti pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain. Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning atau cokelat. Jenis-jenis Aspergillus antara lain:
1) Aspergillus fumigates, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan unggas
2) Aspergillus flavus, penghasil flatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini benyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang terbuat darinya.
3) Aspergillus niger, menghasilkan asam sitrat.
4) Aspergillus oryzae, untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman berakohol.
5) Aspergillus nidulan, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.
6) Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.
b. Penicillium
     Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-sekat. Ujung konidiofornya tidak melebar melainkan bercabang-cabang tadi. Penicillium, banyak terdapat pada bahan-bahan organik dan sebagai saprofit, misalnya sebagai berikut:
1)Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotik (penisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.
2)Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas keju.
3)Penecillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing
     dinamai juga kapang biru dan kapang hijau.
4)Penecillium axpansup, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.
5)Penecillium islandicum merusak beras sehingga menjadi kuning,
     maka disebut “Yellow rice”
3.      Kelas Pyrenomycetes
Ciri khas yang dimiliki adalah askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum (lubang untuk melepas askus dan askospora). Tubuh buah seperti itu disebut peritesium, yang dapat berwarna cerah atau gelap.

C.    Reproduksi Ascomycota
Cara perkembangbiakan seksualnya dengan membentuk askospora. Reproduksi seksual membentuk askospora di dalam askus. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap, yaitu: 
a.    Perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina,
b.   Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis, 
c.    Bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan kariogami, dan 
d.   Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas. 
e.    Di dalam askus terdapat 8 buah spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid. Setiap haploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.

ascorepro
Gambar : Sexual Reproduction in the Ascomycota
Gambar 6.8 Perkembangbiakan seksual dan aseksual pada Ascomycotina
Gambar. Perkembangbiakan seksual dan aseksual pada Ascomycotina
Sedangkan, reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk konidium, fragmentasi, dan pertunasan.. Konidium ini dapat berupa kumpulan spora tunggal atau berantai. Konidium merupakan hifa khusus yang terdapat pada bagian ujung hifa penykong yang disebut konidiofor. Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. 
Di antara Ascomycota ada yang bersel tunggal, bersel banyak membentuk miselium dan ada pula yang membentuk tubuh buah.  Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
a)Bersel satu
Saccharomyces cerevisiae, dikenal sebagai ragi atau yeast.
b)Bersel banyak membentuk miselium
Aspergillus oryzae, untuk melunakkan adonan roti A. Wentii, bermanfaat dalam pembuatan kecap. Penicillium notatum, P.chrysogeum menghasilkan antibiotik penisilin. Neurospora crassa, diperoleh dari oncom merah atau tongkol jagung rebus, digunakan untuk penelitian sitogenetika.
c)Membentuk tubuh buah
Xylaria dan Nectaria, tubuh buah besar, hidup saprofit pada kayu yang membusuk. Dari berbagai pengamatan secara teliti terhadap jamur tidak semua dapat diketahui cara reproduksi seksualnya. Jamur-jamur yang seperti ini untuk sementara digolongkan ke dalam Deuteromycota (Fungi Imperfeti = Jamur tidak sempurna). Jika suatu saat diketahui fase seksualnya, maka jamur itu digolongkan sesuai dengan alat perkembangbiakan seksualnya. Contohnya jamur Monilia sithophilia (jamur oncom), setelah diketahui fase seksualnya membentuk askospora, maka digolongkan ke dalam divisio Ascomycota dan diberi nama Neurospora sithophilia.
D.    Contoh Ascomycota
Jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain: Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Jamur Ascomycota yang tumbuh sebagai parasit adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anak-anak.
Contoh-Contoh Spesies Ascomycota:
a.      Saccharomyces ellipsoideus
images
   Ciri-ciri         :
Ÿ  Terdiri dari 2 jenis hifa.
Ÿ  Menggunakan reproduksi seksual.

   Peran/manfaat          :
Ÿ  Untuk pembuatan wine dari anggur.
Ÿ  Untuk pemuatan tuak dari air nira.

b.      Morchella esculenta
YAP
   Ciri-ciri         :
Ÿ  Terdiri dari 2 jenis hifa.
Ÿ  Menggunakan reproduksi aseksual.
Ÿ  Memiliki baban buah.

   Peranan/manfaat:
Ÿ  Tubuh buahnya dapat dimakan.


3 komentar:

  1. contoh jamur ascomycotina yg menguntungkan itu apa aja ya ?
    http://mrk.student.ipb.ac.id/

    BalasHapus
  2. nama spora sekual pada ascomycota apa ya?

    BalasHapus